Salam Inspirasiana,
Kartini merupakan sosok perempuan yang memiliki keinginan kuat untuk bersekolah. Sayangnya, cita-cita itu terhalang oleh tradisi pingitan yang membuat Kartini harus terkurung dalam tembok rumah sejak berusia 12 tahun.
Pada masa itu banyak anak perempuan yang dijodohkan dan dinikahkan secara paksa oleh orangtuanya. Tidak menutup kemungkinan, anak-anak perempuan itu menikah di usia yang masih sangat muda.
Padahal pernikahan dini berisiko mengganggu kesehatan fisik dan mental perempuan. Tubuh dan organ reproduksi mereka belum siap untuk hamil dan melahirkan karena masih dalam masa pertumbuhan dan perkembangan.
Secara psikis, mereka pun belum siap untuk membina rumah tangga dan mengasuh anak.
Perempuan yang menjalani pernikahan dini juga rentan menjadi korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dan mereka sering tidak mengetahui cara keluar dari masalah tersebut.
Dalam rangka menyemarakkan peringatan Hari Kartini 2021, Kompasiana dan komunitas Inspirasiana ingin mengajak Kompasianer untuk berpartisipasi dalam blog competition yang akan dilaksanakan pada pekan ketiga, dengan tema “Pentingnya Kesehatan Mental dan Reproduksi”.
Kompasianer dapat menuliskan gagasan tentang isu maupun akses terhadap layanan kesehatan mental dan reproduksi bagi perempuan.
Adapun syarat dan ketentuan untuk mengikuti lomba ini antara lain:
Kami akan memilih 3 artikel terbaik sebagai pemenang, yang masing-masing akan mendapatkan penghargaan berupa: merchandise Kompasiana dan voucher premium Kompasiana (1 bulan).
Tertarik untuk mencoba? Ayo, segera daftar dan tuliskan gagasanmu agar lebih banyak perempuan yang semakin sadar akan pentingnya kesehatan mental dan reproduksi.
Salam,
Inspirasiana