Dewasa ini, kita kerap menemui ujaran kebencian dan kabar hoaks di media sosial yang rentan menyinggung suku, agama, ras, dan golongan tertentu. Meski bernuansa negatif, ada saja pihak yang tidak mencari tahu kebenaran cerita, mudah terprovokasi, lalu meneruskan berita tersebut hingga menyulut ketegangan antarumat di Indonesia.
Dalam hal ini, Kementerian Agama (Kemenang) RI memiliki tugas untuk terus menggaungkan kampanye bijak bermedia sosial dan mengajak masyarakat untuk melawan hoaks dan ujaran kebencian. Komitmen ini disampaikan langsung oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dalam acara Kompasiana Perspektif "Menag Bercerita: Melawan Hoax, Menjaga Hati" yang diadakan di bulan Ramadhan lalu.
Nah Kompasianer, mari berandai-andai bagaimana jika Anda berada pada posisi Menteri Agama Lukman Hakim dalam menyikapi maraknya ujaran kebencian, berita hoaks, dan perilaku bermedia sosial yang tidak bertanggung jawab? Siapa tahu ide Anda dapat bermanfaat bagi upaya lebih bersahabatnya media sosial bagi semua kalangan. Bagikan opini Kompasianer tersebut dalam blog competition "Jika Aku Jadi Menag" yang ketentuannya adalah sebagai berikut:
SYARAT DAN KETENTUAN
MEKANISME
HADIAH
Untuk mengetahui kegiatan dan kompetisi Kompasiana lainnya yang sedang berlangsung, silakan klik di halaman Event Kompasiana. (GIL)
**) Begini Cara Kami Menilai Karya Lomba di Kompasiana