Event Komunitas Online

Percaya Nggak? Pulau Seram Nggak Seseram Namanya, Lho

30 Maret 2022 00:00:00 Diperbarui: 01 April 2022 21:02:10 545

Hari

Jam

Menit

Detik

Sudah Berakhir
Percaya Nggak? Pulau Seram Nggak Seseram Namanya, Lho
Sabtu ini kita ke Pulau Seram (Dok. Koteka/Canva)

Hi, everyone.

Apa kabar semuanya? Masih sehat dan bahagia?

Sabtu lalu, Komunitas Traveler Kompasiana sudah mengajak kalian jalan-jalan ke Polandia, tepatnya ke Poznan. Hadir seorang dosen dari Universitas Bydgoszcz, Dr. Teija Gumilar. 

Pria Bandung yang menuntut ilmu di ITB Bandung Fakultas Seni Rupa dan Desain yang akhirnya menuntut ilmu sampai ke negeri Jerman pada tahun 1997. Tahun 2001, ternyata memutuskan untuk pindah ke Polandia demi melanjutkan S2 dan S3 di Universitas Poznan. Di sana ia menikah dengan gadis Polandia. 

Putra bangsa ini sangat membanggakan karena ternyata menghasilkan karya desain ranjang pasien Supramark Bed yang populer di rumah sakit-rumah sakit di Indonesia dan desain ventilator Covid-19 pertama buatan Polandia, CoViVentil UCM.

Nggak heran kalau kemudian, ia mendapat anugerah dari surat kabar Glos Wielkopolski sebagai salah satu kandidat penerima gelar Man of The Year atas penelitiannya tentang infrastruktur kota Poznan yang ramah difabel. 

Sejak tahun 2002, bersama KBRI, Kang Teija aktif mempromosikan Indonesia terutama dalam the 1st Indonesia Expo in Central and East Europa pada tahun 2008 dan pendirian Asosiasi Persahabatan Indonesia-Polandia. Pada tahun 2013, Doktor ini menjadi ketua dari Indonesian Diaspora Network - IDN Poland 2013-2016.

Poznan tempat tinggalnya memang agak jauh dari Warsawa, 300 km. Warsawa sendiri hanya 30 km dari Berlin. Namun dikatakan putra Arie Suhada dan Siti Sa'adah, keindahan Poznan tak kalah menarik. Mau ke sana? 

Dalam Kotekatalk-81 sudah diputarkan video bagaimana gambaran nyatanya. Indah, ya? Arsitektur gaya Eropa, patung, taman, dan lainnya. 

Oh, ya tema utamanya kan membahas para pengungsi Ukraina yang membanjiri Polandia termasuk Poznan? Menurut Teija, Putin merasa dikhianati karena Ukraina mau masuk NATO sehingga merasa ditinggal setelah membantu Ukraina selama bergabung. 

Tapi menurut Ukraina justru sebaliknya, dengan Rusia mereka nggak berkembang. Jadinya alasannya tepat untuk bergabung dengan dunia luas. Kota-kota di Ukraina diserang, penduduknya mengungsi. 

Banyak tetangga Teija yang sudah menampung para pengungsi. Di dekat rumahnya juga sudah ada 2 tempat penampungan khusus. Mereka juga berniat untuk menerima pengungsi yang memiliki anak kecil. Namun sejauh ini, mereka masih membantu pengungsi dengan mengumpulkan pakaian, obat-obatan, dan koper. 

Koper ini penting karena banyak pengungsi yang datang tanpa apa-apa. banyak di antara mereka yang ingin menuju saudara atau kenalannya tapi nggak punya wadah untuk mengangkut bantuan yang diterimanya selama di Polandia. 

Yang disayangkan dosen ini, ada perbedaan perlakuan terhadap pengungsi dari Ukraina yang berasal dari Afrika. Mereka ini ditampung di tempat tertutup, bahkan dikunci! Bangsa Polandia memang 98% dari bangsa Slavia, berkulit putih dan jarang sekali pendatang. 

Teija awalnya juga mendapat perlakuan nggak enak, dilempar tomat, didorong dan diumpat dikatakan hendak menyerobot lowongan kerja di Polandia yang memang saingannya ketat. 

Alih-alih, Teija merasa aman karena ia datang dengan alasan belajar. Meski sekarang akhirnya, toh bekerja. Namanya juga rezeki dan ia bertalenta. Mengapa tidak?

Dari diskusi minggu lalu, apakah kalian juga membayangkan tinggal di Eropa lalu kamar kalian punya kamar kosong di rumah. Maukah di tempati pengungsi?

Baiklah, dari luar negeri, kita kembali ke tanah air tercinta, Indonesia. Edisi Wonderful Indonesia, memang akan semakin membuat kita yakin betapa kekayaan alam negeri kita ini tiada tara. Nggak bisa ke luar negeri, ke luar kota dulu atau ke luar pulau. Beres. Indah dan lebih murah.

Adalah Diaz Jose Dizzman, admin Koteka yang suka jalan-jalan ini berada di Aceh. Ia akan menceritakan pengalamannya mengunjungi Pulau Seram. Hah, seram? Nggaaaak nggak seseram namanya, kok. Indah, kok, katanya. Jadinya biar nggak penasaran tentang pesona wisatanya, kami ajak kalian untuk hadir pada:

  • Hari/Tanggal: Sabtu, 2 April 2022
  • Pukul: 16.00 WIB Jakarta/ 11.00 CEST Berlin
  • Tempat: Zoom
  • Pendaftaran: bit-ly/kotekatalk82
  • Hadiah: Voucher Koteka

Tunggu apa lagi, segera daftar dan masukkan dalam kalender supaya nggak lupa.

Jumpa Sabtu.

Salam Koteka. (GS)