Event Komunitas Online

[Bolang] Lomba Review Keunikan Situs Ngawonggo di Malang

13 Februari 2021 11:38:48 Diperbarui: 14 Februari 2021 05:38:26 1658

Hari

Jam

Menit

Detik

Sudah Berakhir
[Bolang] Lomba Review Keunikan Situs Ngawonggo di Malang
Bolang Trekking ke Situs Ngawonggo, Tajinan Malang (13/02/2021) | Dok. Bolang

Dari sela-sela pepohonan bambu apus. Semilir angin berhembus. Seolah sedang bergegas menyambut kedatangan Bolang dan para tamu Tomboan Ngawonggo

Di tempat itu, berjajar joglo-joglo beratapkan ijuk. Ada pula yang atapnya terbuka di bawah rimbun pepohonan bambu di tepi sungai Manten. Sensasinya begitu terasa sejak memasuki pintu gerbangnya yang bernuansa kerajaan kuno.

Di sebuah joglo terbuka itu, Bolang saling berbagi cerita. Sembari menikmati jajanan iwel-iwel, apem conthong, dan lemet. Penganan horok-horok, ketan bubuk, dan gethuk gula merah

Usai menikmati menu makanan berat ala pedesaan yang serba non hewani, Bolang disuguhi minuman Teh Rosella, jahe anget Ngawonggo, dan minuman hangat Temu Guyon.

Selepas menikmati menu khas Ngawonggo, Bolang melakukan trekking melewati jembatan bambu. Dari jembatan ini, terlihat sungai kecil Dawuhan dan Sungai Manten hingga bertemu Situs Petirtaan Ngawonggo. Ada enam kolam petirtaan, satu di antaranya adalah situs petirtaan dengan "Sembilan Pancuran".

Sembilan Pancuran di Situs Petirtaan Ngawonggo | Dok. Bolang
Sembilan Pancuran di Situs Petirtaan Ngawonggo | Dok. Bolang

Jajanan Ngawonggo | Dok. Bolang
Jajanan Ngawonggo | Dok. Bolang

Itulah gambaran kecil suasana kuliner alami khas "Tomboan Ngawonggo" yang lokasinya menyatu dengan Situs Petirtaan Ngawonggo. Hari ini komunitas Bolang baru saja mengunjunginya (Sabtu, 13/02/2021).

Di tempat itu, Bolang telah berbincang-bincang bersama sang juru kunci yang merawat petirtaan Ngawonggo. Rahmad Yasin namanya. Ia tak lain adalah ketua Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) setempat yang menginisiasi lahirnya dapur kuliner Tomboan Ngawonggo hingga ramai dikunjungi orang seperti saat ini.

Uniknya, kami semua, para wisatawan dianggap sebagai tamu. Karena itu, suguhan yang diberikan tidak diberikan harga, kecuali "Bayar Seikhlasnya". Apa tidak merugi?

Untuk menemukan jawaban seputar keunikan wisata non-mainstream di kawasan Timur Malang ini, Bolang memberi kesempatan kepada peserta "Trekking ke Situs Ngawonggo dan Icip-Icip Kuliner yang Lagi Viral" itu untuk berbagi tulisan menarik di Kompasiana.

Jembatan Ngawonggo | Dok. Bolang
Jembatan Ngawonggo | Dok. Bolang

Bolang Trekking ke Situs Ngawonggo | Dok. Bolang
Bolang Trekking ke Situs Ngawonggo | Dok. Bolang

Kepada peserta Trekking, baik yang terdaftar di Event Bolang ini maupun yang langsung bertemu di lokasi, atau Kompasianer yang pernah mengunjungi situs tersebut, dipersilahkan untuk menulis artikel/video tentang keunikan situs Ngawonggo di Kompasiana dengan ketentuan sebagai berikut:

  • Tema Tulisan: Keunikan Situs Ngawonggo
  • Judul : Bebas, yang penting sesuai dengan tema
  • Hadiah: Tiga penulis terbaik akan mendapatkan Voucher Premium Kompasiana
  • Waktu Upload: Sabtu, 13 Februari 2021 s.d Minggu, 21 Februari 2021 pukul 23.59 Wib
  • Tagar/label wajib: Di akhir tulisan sertakan tagar/label BolangKompasiana dan BolangNgawonggo (tanpa spasi). 

Anda boleh menambahkan 3 tagar/label lainnya! Ya. Sudah. Itu saja. Ditunggu ya tulisan atau kreasi videonya. Jangan lupa, DL tanggal 21 Februari 2021. Thanks.