Rasanya mayoritas masyarakat Indonesia pernah kerokan. Apa Anda salah satunya? Salah satu teknik pengobatan tradisional Indonesia yang satu ini memang sering dipakai untuk membantu mengurangi masuk angin dan sakit kepala.
Seperti diungkapkan oleh Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Solo (UNS), Prof. Dr. Didik Gunawan Tamtomo,dr, PAK, MM, M.Kes., kerokan atau kerikan adalah suatu upaya pengobatan tradisional Jawa dengan cara menekan dan menggeserkan secara berulang-ulang benda tumpul pada kulit dengan pola tertentu, sehingga terjadi bilur-bilur berwarna merah. Biasa digunakan uang logam benggol.
Melakukan kerokan menggunakan alat bantu yang beragam, mulai dari koin, potongan bawang merah, ataupun potongan jahe. Selain itu juga membutuhkan minyak, lotion atau balsem untuk melicinkan punggung atau bagian yang ingin dikerok.
Kompasianer punya pengalaman pribadi seputar merasakan manfaat dari pengobatan tradisional kerokan? Atau punya opini tentang kerokan? Yuk, ceritakan pengalaman dan opinimu tersebut dalam blog competition "Kerokanisme" yang digelar Kompasiana dan Balsem Lang dalam periode 27 Oktober - 26 November 2017. Simak ketentuan dan mekanismenya terlebih dahulu ya.
Syarat dan Ketentuan Lomba
Mekanisme Lomba
Hadiah
Untuk mengetahui kegiatan dan kompetisi Kompasiana lainnya yang sedang berlangsung, silakan klik di halaman Event Kompasiana. (GIL)
Materi Presentasi Prof. Dr. dr. Didik Gunawan Tamtomo
**) Begini Cara Kami Menilai Karya Lomba di Kompasiana