kita tiada setelah dihapus masa silam
foto telah usang
yang dicetak bergambar kenangan.
Melihat dunia fiksi sebagai karya, tentu perlu pendekatan terhadap fiksi itu sendiri. Sehingga ketika itu sampai di tangan pembaca bisa menginterpretasikannya sampai menghargainya.
"Fiksi bukan penggandaan realitas. Ia adalah dunia yang berdiri sendiri." Nayla, 2005. Djenar Maesa Ayu.
Memisahkan antara karya dan penulisnya, barangkali, bisa setipis helaian rambut.
Sebab jika sebuah karya fiksi dibuat berdasarkan keresahan yang dipotret sendiri oleh penulisnya, maka wajar bila dianggap menjadi lekat dan amat dekat pada kehidupan (nyata) penulisnya.
Oleh karena itu, ada beragam cara dan upaya dalam menikmati hingga mengapresiasi tiap karya fiksi, seperti membacakannya langsung kepada pembaca maupun mendiskusikannya.
Kongkow Fiksi Kompasiana (KONGSI) secara sederhana hadir sebagai arena berkarya bersama komunitas dan penulis Sastra atau Fiksi. Ada beragam sesi yang pastinya menarik untuk kalian ikuti, di antaranya:
KONGKOW BARENG
FIKSIANA BERCERITA
OPEN MIC PUISI
Hadiah:
1 Penampil terbaik akan mendapat KONGSI Award, paket merchandise dan uang tunai
Tertarik? Segera daftar dan jadi bagian dalam kegiatan ini. Pendaftaran gratis dan terbuka untuk umum!
----
*klik tombol daftar di atas.