Event Komunitas Online

Simak Sekilas London dan Gimana Rasanya Ramadan di Sana, Yuk!

14 April 2022 00:00:00 Diperbarui: 19 April 2022 07:09:10 531

Hari

Jam

Menit

Detik

Sudah Berakhir
Simak Sekilas London dan Gimana Rasanya Ramadan di Sana, Yuk!
Komunitas Traveler Kompasiana. Sumber: Dokumen pribadi

Hi, everyone, apa kabar?

Masih sehat dan bahagia?

Sabtu lalu, Komunitas Traveler Kompasiana  telah mengajak kalian jalan-jalan ke Wellington, Selandia Baru. Bekerjasama dengan Jurusan Keperawatan Blora Poltekes Kemenkes Semarang, mengundang Duta Besar LBBP RI Wellington Fietje Maritje Suebu yang membawahi wilayah Selandia Baru, merangkap Samoa, Kerajaan Tonga, Kepulauan Cook dan Nieu. 

Sayang sekali, ibu dubes berhalangan hadir dan diwakili oleh Sekretaris I, Reza Reflusmen Junior.

Sebelum berbagi tentang informasi situasi pandemi di sana, Bapak Reza mengulas sedikit tentang kota Wellington. Tempat wisata Selandia Baru yang direkomendasikan untuk dikunjungi adalah Hobbiton, Auckland, Wellington, Christ Church, Queenstown, Millford, Auraki/Mount Cook. 

Penduduk Selandia Baru sangat mencintai rugby dan wandern. Nggak heran kalau dalam pesta olimpiade, negara itu berhasil merebuh satu emas dari rugby. 

Dikatakan bahwa lebih banyak domba dibanding manusia. Sehingga memang bisa dibayangkan bahwa alamnya sangat terjaga. Masih ingat film Lord of the Ring dan pengen ke sana? Ingat pesan pak Reza; datanglah pada musim anas pada bulan November - Februari. 

Musim itu tergolong aman untuk kita orang Indonesia yang nggak punya empat musim. Oh, ya kabar baik bahwa negara ini secara bertahap, pelan tapi pasti, membuka pintu masuk ke negerinya, setelah sekian lama ditutup.

Tentang pandemi, negara ini pernah jadi nomor satu sebagai negara yang punya 0 kasus dalam jangka waktu tertentu. Namun kini, mendapatkan masalah karena banyak masyarakat merasa capek, protes tentang prokes dan aturan yang terkait dengannya. Sehingga bisa ditebak, jumlah pasien corona meningkat tajam. Meskipun demikian, negara kiwi itu tergolong bagus karena 72% penduduknya sudah dibooster.

Mengingat 145 peserta sebagian besar adalah mahasiswa dan dosen Jurusan Keperawatan Blora Poltekes Kemenkes Semarang, selain traveler, bapak Reza mengimbuhi sedikit tentang dunia pendidikan. 

Di sana, jenjang SD sampai 6 tahun, SMP 2 tahun dan SMA 5 tahun. Beda dengan Indonesia, ya? Mau kuliah atau cari beasiswa di sana? Ada, kok, info selanjutnya silakan  mengontak New Zealand Nursing Council, googling! Tapi ingat ya ada competence assesment program di negara itu, untuk tahu banyak tentang sistem kesehatan di sana  jika ingin menjadi perawat.

Sedangkan bayangan bagaimana hidup di sana, dikatakan sangat mahal. Untuk itu tips  berbagi flat dengan teman sangat bagus, termasuk memilih daerah pinggiran. 

Baiklah, show must go on.

Sabtu ini, Komunitas Traveler Kompasiana mendukung program Kompasiana.com "Berbagi Kebaikan Bareng Komunitas."

Berbagi Kebaikan merupakan program donasi yang bekerjasama dengan Komunitas di Kompasiana. Pada program ini, kita dapat berkontribusi dan berdonasi dengan cara mengikuti kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh Komunitas. 

Views dari artikel yang kita ikut sertakan dalam kegiatan-kegiatan ini nantinya dikonversi ke Rupiah melalui program K-Rewards dan hasilnya akan didonasikan ke pihak-pihak yang membutuhkan.

Jadinya, voucher Koteka yang biasanya dibagikan ke pemenang zoom akan disumbangkan. Peserta yang hadir dalam zoom silakan menuliskan reportasenya, di mana hasil K - rewardsnya akan didonasikan juga. Ayo, semangat semuanya.

Jangan lupa labeli dengan "thrkompasiana", "donasi komunitas", "donasi thr 2022", "program" dalam setiap artikel kita supaya terdeteksi dengan baik. 

Baiklah, kami undang kalian untuk hadir dalam Kotekatalk-85 membahas "Simak Sekilas London dan Gimana Rasanya Ramadan di Sana" pada:

  • Hari/Tanggal: Sabtu/ 16 April 2022
  • Pukul: 16.00 WIB/ 11.00 CEST Berlin
  • Pendaftaran gratis: bit.ly/kotekatalk85

Narasumber kita kali ini adalah Oki Earlivan Sampurno, ketua PPI Inggris. Ia akan bercerita banyak tentang pengalamannya selama menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan di negeri orang. Apa saja menu sahur dan berbuka puasanya? Apa tanggapan masyarakat Inggris terhadap ibadah puasa di sana? 

Bagaimana merayakan Idul Fitri di Inggris? Bagaimana silaturahim dengan umat Islam dari Indonesia di Inggris? Untuk tahu jawabannya, simak ya.

Jumpa hari Sabtu. Sembari ngabuburit, kita berdonasi!

Salam Koteka. (GS)