Event Komunitas Online

Kotekatalk-95: Selamat Hari Jadi Kota Bogor Ke-540

24 Juni 2022 00:00:00 Diperbarui: 24 Juni 2022 04:09:37 400

Hari

Jam

Menit

Detik

Sudah Berakhir
Kotekatalk-95: Selamat Hari Jadi Kota Bogor Ke-540
Selamat ultah, kota Bogor (dok.Koteka)

Hallo , everyone, apa kabar?

Masih sehat dan bahagia?

Sabtu lalu, mimin sudah mengajak kalian untuk berkelana ke Tana Toraja, Sulawesi. Indonesia memang wonderful, cantik banget. Wisata religi dan budaya yang ditawarkan di sana tak tertandingi. 

Jadi orang Indonesia jangan mau kalah sama orang asing yang jauh-jauh bikin riset, jalan-jalan bahkan tinggal berbulan-bulan di sana. Kita pemiliknya harus ikut melestarikannya dengan cara mengunjunginya. Nabung, yuk. 

Admin Koteka Gana Stegmann menceritakan pengalamannya menuju Toraja bersama keluarganya di Jerman. Dimulai pada hari pertama dari Makasar menuju Toraja yang cukup melelahkan. 

Berangkat dari bandara Hasanudin pukul 09.00 dan sampai 09.50 di bandara Palopo. Pertemuan dengan guide di Rantepao ibukotanya Tana Toraja, menjadi awal petualangan. 

Perjalanan darat yang diperkirakan 3 jam ternyata molor menjadi 5 jam. Selain jalan yang berkelok-kelok dan sempit dibatasi jurang dan hutan, ada kecelakaan yang membuat jalanan macet. 

Sebenarnya, bukan karena kecelakaan karena mobil nyemplung di jurang, melainkan yang menonton berhenti dan memenuhi jalan, mulai dari orang-orang dan mobil serta motor. Akibatnya yang mau lewat nggak bisa, kan?

Untung saja, ada rumah lapar. Rombongan berhenti di restoran Monika Lolo. Restorannya sederhana tapi pemandangannya menakjubkan. Di bagian depan mengarah ke pekuburan modern, di mana jazad dibalsam dan dimasukkan ke dalam bangunan dari batu yang mirip pos kecil. Di bagian belakang tampak sawah, pegunungan dan kars. 

Hewan seperti kerbau air, bebek, ayam, sapi, bahkan sapi bule yang konon harganya mahal dan dicari untuk acara Rambu Solo, mejeng di depan mata. Indah sekali! Masakannya juga lezat. 

Setelah kenyang, Gana sekeluarga menuju Londa, kuburan tradisional masyarakat Toraja. Di sana masih ada rumah tongkon bekas tempat mengangkat mayat untuk dimasukkan ke dalam gua atau lobang di tebing. 

Sesajen seperti uang, rokok, air putih ada di mana-mana, berserakan di sekitar tengkorak yang sudah jatuh dari peti. Untuk memasuki gua dibutuhkan lampu petromaks yang bisa dipinjam. Sang pembawa lampu akan menagih Rp 50.000,00. Kalau mau bayar lebih, dengan senang hati diterima. 

Dari sana, perjalanan diteruskan ke Ketekesu. Rupanya instagramable banget rumah-rumah tongkon yang berjajar rapi di sebelah kanan dan kiri. Kabarnya ini digunakan untuk upacara adat seperti pernikahan atau pemakaman. 

Di dalam rumah itu masih tradisional, seperti tungku pembakaran untuk memasak, sampai toilet yang hanya berupa lubang. Malam menjemput, rombongan menuju hotel Poppies. Hotel sederhana tapi memiliki pemandangan luar biasa, dengan sawah, sungai dan Buntu Singki dari kejauhan. 

Berikutnya, hari kedua ke Lemo, makam keluarga kerajaan Suaya. Kuburan yang masih ada di lokasi tebing dengan lubang-lubang kotak untuk memasukkan peti mayat dan jajaran Tau-tau, replika orang yang meninggal. 

Sekadar informasi dari tukang pahat, Tau-tau yang wajahnya mirip orang yang meninggal harganya jutaan dan lebih mahal dari replika yang mirip. Nggak heran, kalau ada kejadian pencurian Tau-tau. Padahal, bukankah letaknya sangat tinggi? Butuh keahlian khusus untuk mencapai ketinggian tersebut.

Nah, mumpung sudah sampai Toraja, jauh-jauh dari Jerman, Gana dan suami naik ke Buntu Singki. Butuh kaki yang kuat untuk menaiki ratusan tangga. Endingnya, luar biasa, sebuah gereja di puncaknya ada di depan mata. Belum lagi pemandangan Toraja Utara dari atas, bisa bikin kita menarik nafas dalam-dalam lalu hembuskan.

Hari 3, trip untuk wisata budaya, yakni pemakaman Rambu Solo. Seorang ibu yang sudah 2 tahun dibalsam dan diletakkan di ruang tamu, siap untuk dimakamkan. Acara seharian itu sangat menarik. 

Ribuan orang, baik orang lokal yang merupakan keluarga dan kerabat serta tetangga dari almarhumah berduyun-duyun hadir. Semua berpakaian hitam. 

Para perempuan berbaris dengan membawa ceret, makanan, snack dan rokok. Para tamu disarankan guide untuk membawa rokok atau amplop, berisi uang. Hewan korban sudah disembelih satu demi satu, hingga dikuliti. 

Semakin banyak korban, semakin tinggi status keluarga yang menyelenggarakan pemakaman. Nggak heran jika pemakamannya memakan waktu lama, sampai dua tahun, ya. Sebabnya, mengumpulkan uang untuk membeli hewan korban dan sumbangan dari sanak sodara dan kerabat dekat, membutuhkan waktu. Belum lagi keluarga yang merantau, harus ditunggu untuk berkumpul semua. 

Hari terakhir, adalah perjalanan ke Makassar. 

Paket empat hari tiga malam ini dikenakan bea Rp 5.900.000,00 per orang (anak-anak dan dewasa disamakan). Paket tour termasuk Private Transportation (Full A/C), lokal Guide, 3 Malam @Pias poppies hotel, makan sesuai jadwal perjalanan, tiket masuk wisata + Parkir + Tol, tiket pesawat Makassar -- Toraja (Handcarry 7Kg + Check-in Luggage 20Kg), tiket Pesawat Toraja -- Makassar (Handcarry 7Kg + Check-in Luggage 20Kg, Pajak. 

Harga paket tour tidak termasuk travel insurane, tip guide and driver, porter, laundry. Untuk itu, narasumber menyarankan untuk mengatur sendiri perjalanan dan melihat jadwal kapan ada festival menarik. Tentu saja supaya harga bisa ditekan. 

Dari Toraja, Komunitas Traveler Kompasiana mengajak kalian ke Bogor. Kota hujan yang baru-baru ini memperingati hari jadinya yang ke 540 itu pastinya menjadi kota penting dan menarik untuk dikunjungi selama di tanah air. Wonderful Indonesia! Indonesia memang indah.

Adalah Ara Wiraswara, kabag. Pemasaran Pemkot Bogor akan bercerita tentang kota yang nggak hanya terkenal karena istana presiden di sana, kebun rayanya, atau bunga Raflesianya. Kotanya memang unik, hawanya sejuk, cocok untuk orang yang nggak betah panas.

Simak obrolan kami dengan mas Ara pada:

  • Hari/tanggal: Sabtu, 25 Juni 2022
  • Pukul: 16.00 WIB Jakarta/ 11.00 CEST Berlin
  • Pendaftaran: bit.ly/kotekatalk95
  • Hadiah: voucher pulsa Koteka, merchandise pemkot Bogor.

Belum ada acara hari Sabtu, gabung yuk. Sekalian kita semua meramaikan ulang tahun kota yang nggak disangka sudah berumur 540 tahun.

Ke Bogor jangan lupa mampir ke istana. Di Bogor ada bunga Raflesia.

Bersama Komunitas Traveler Kompasiana, kita bangkitkan pariwisata Indonesia. (Sandiaga Uno, Kotekatalk-83 tahun 2022).

Jumpa Sabtu. Salam Koteka. (GS)