Hi, everyone, apa kabar?
Masih sehat dan bahagia, bukan.
Sabtu lalu, mimin sudah mengajak kalian untuk bergabung di Kotekatalk-121 bersama Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk India dan Kerajaan Bhutan, Ibu H.E. Ina Hagniningtyas Krishnamurti.
Berkaitan dengan nama beliau yang ditanyakan salah satu peserta, ibu dubes juga mengisahkan bagaimana nama Krishnamurti ada plus-minusnya. Krishnamurti adalah nama ayahanda ibu dubes. Artinya Begawan Gita. Makanya nggak heran, ibu dubes dikira laki-laki. Kedua, dikira berkulit hitam dan terakhir, diperkirakan orang memiliki tubuh yang jangkung. Ketika bertatap muka langsung dengan beliau, orang-orang akan terkejut karena salah tafsir.
India merupakan negara yang mengenal kasta. Jadi sebagai orang Indonesia harus pandai menempatkan diri. Menurut ibu dubes, meskipun Indonesia memiliki agama Hindu, tetapi berbeda dengan agama Hindu yang dikenal di India. Di tanah air, agama Hindu mengenal satu Tuhan "Hyang Widi" dengan tiga dewa. Sedangkan di India, setiap orang memiliki dewa sendiri; Syiwa, Wisnu, Ganesha namun tidak mengenal satu Tuhan. Jadi kalau akan sembahyang orang India akan sedikit bingung karena berbeda dengan di tempat mereka berasal.
Selama 1,5 jam obrolan santai bersama beliau membuat peserta bisa tertawa. Ibu dubes memiliki selera humor yang tinggi. Senang sekali dengan acara yang padat, mengingat ada zoom bersama UI yang beliau harus hadiri di saat yang sama, ibu dubes masih semangat untuk menuntaskan ceritanya tentang negara di mana beliau ditempatkan.
Ibu dubes telah 30 tahun mengabdi di kemenlu. Menjadi dubes wanita kedua yang pernah ditempatkan di PBB dan perempuan pertama yang mewakili diplomat untuk mengatur wilayah kerja dua negara yang memiliki hubungan diplomatik dengan Indonesia sejak zaman kerajaan.
Banyak fakta yang makin membuat 18 peserta semangat untuk pergi ke India. Pertama, ternyata India itu negara tetangga betulan. Negara itu sebenarnya bisa dicapai 1 jam dari Aceh atau 5,5 jam dari Medan. Sayang sampai hari ini belum ada direct flight dari Indonesia ke India. Biasanya pesawat yang mengangkut orang dari Indonesia harus melalui Singapura atau Thailand. Untuk itulah besar harapan ibu dubes atas diplomasi konektivitas dari Indonesia dibuka lebar melalui kerjasama dengan beberapa maskapai di tanah air.
Lebih lanjut, ibu dubes berkisah bahwa banyak orang India yang saat musim nikah yakni pada bulan Oktober- Desember. Sekitar 4-6 juta orang dari 1,4 milyar penduduknya akan memilih Bali sebagai tempat bulan madu. Jadi ada pesawat yang langsung ke sana. Tentunya jumlah wisatawan India lebih banyak. Mungkin orang Indonesia dianggap kurang merasa keren pergi ke India dan memilih ke negara Eropa atau Amerika, yang konon lebih "wow" dan bergengsi bagi beberapa traveler nusantara.
Mengingat hubungan sejarah yang luar biasa erat antara kedua negara, ibu dubes menginginkan supaya ini menjadi pondasi untuk program di masa depan.
Terakhir, ibu dubes juga bangga bahwa produk Indonesia seperti permen Kopiko (yang dimakan orang India seperti makan kacang) dan Indomie, sangat disukai masyarakatnya. Sayang sekali restoran Indonesia belum memiliki tempat di sana. Pasarnya agak susah. Janji ibu dubes bagi Kompasianer yang mampir ke KBRI akan dijamu penganan Indonesia.
Terima kasih kepada beberapa peserta dari UIN Walisongo Semarang dan UPGRIS Semarang, selain peserta langganan dari Koteka.
Baiklah, dari New Delhi, India, mimin Komunitas Traveler Kompasiana ingin mengajak kalian kembali ke tanah air. Kali ini ke Bogor, asal link 122 zoom selama ini, di mana mas Ony Jamhari, ketua Koteka 2022 tinggal.
Peserta Arjuna Booth Camp yang sekarang diubah menjadi member off line Koteka diundang mas Ony Jamhari untuk merayakan malam tahun baru bersama. Di penghujung tahun ini, peserta bisa makan bersama dan ngobrol seputar komunitas. Semoga ini membawa berkah di masa mendatang. "Makan nggak makan, kumpul."
Untuk itu kegiatan offline Koteka yang bertepatan dengan hari di mana Kotekatalk mingguan biasa diadakan ini, akan diangkat sebagai tema talkshow "Rayakan malam tahun baru bersama Koteka" pada:
Baiklah, kalian yang nggak bisa hadir di Bogor, bisa mengikuti acara dari tempat di mana kalian berada, melalui online lewat zoom yang link-nya akan dibagikan pada hari Jumat. Seru! Dunia memang selebar daun kelor.
"Ke Bogor jangan lupa mampir ke istana. Di Bogor ada bunga Raflesia. Bersama Komunitas Traveler Kompasiana, kita bangkitkan pariwisata Indonesia." (Sandiaga Uno, Kotekatalk-83, 2 April 2022).
Jumpa Sabtu.
Salam Koteka. (GS)